8 Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria

Daftar Isi

bakteri archaebacteria dan eubacteria
Struktur sel bakteri
(sumber gambar: Campbell et al., 2017)

Archaebacteria dan Eubacteria keduanya adalah mikroorganisme yang tergolong dalam kelompok bakteri dengan kingdom berbeda. Perbedaan utama dari keduanya adalah dari kemampuan bertahan hidup, di mana archaebacteria mampu hidup di lingkungan dengan kondisi ekstrim, berbanding terbalik dengan kingdom eubacteria. Perbedaan archaebacteria dan eubacteria telah diuraikan sebagai berikut.

1. Perbedaan pengertian

Istilah Archaebacteria berasal dari bahasa Latin 'archaios' yang berarti kuno/primitif. Begitupun istilah Eubacteria berasal dari bahasa Latin 'eu' yang berarti sejati. Asal kata -bacteria sendiri berarti tongkat, sebab bakteri yang diidentifikasi pertama kali memiliki bentuk basil (batang).
Archaebacteria disebut juga bakteri primitif sebab diduga telah hidup sejak masa awal kehidupan di bumi, di mana kondisi lingkungan masih sangat ekstrim untuk ditinggali makhluk hidup lainnya. Sementara itu, eubacteria disebut sebagai bakteri sejati sebab hidup di kondisi lingkungan yang 'normal'.

2. Perbedaan habitat

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, archaebacteria dapat hidup di lingkungan ekstrim antara lain daerah sangat panas, sangat asam, sangat dingin, dan kondisi ekstrim lainnya. Sementara itu, eubacteria tumbuh optimun pada kondisi lingkungan yang moderat. Oleh karena itu, eubacteria adalah kelompok bakteri yang lebih umum ditemukan di lingkungan sekitar kita. Walau demikian, archaebacteria pun tetap dapat ditemukan hidup di tempat-tempat moderat, namun jumlahnya lebih melimpah pada habitat aslinya.

3. Perbedaan dinding sel

Dinding sel eubacteria tersusun oleh polimer yang disebut peptidoglikan. Sementara itu, dinding sel archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Namun, pada archaebacteria kelompok bakteri metanogen, terdapat struktur yang disebut pseudopeptidoglikan. Pseudo artinya palsu. Disebut demikian sebab struktur pseudopeptidoglikan adalah mirip dengan peptidoglikan pada eubacteria, akan tetapi, tersusun dari jenis polisakarida dan protein yang berbeda.

4. Perbedaan membran sel

Membran sel adalah selaput yang mengelilingi sitoplasma dan berfungsi sebagai pelindung sekaligus tempat terjadinya berbagai reaksi biokimiawi. Perbedaan membran sel archaebacteria dan eubacteria terletak pada jenis senyawa yang menghubungkan struktur membran selnya. Membran sel archaebacteria diikat oleh senyawa eter, sedangkan pada eubacteria diikat oleh senyawa ester. Perbedaan lainnya adalah fosfolipid yang menyusun membran sel archaebacteria memiliki rantai samping phytanil, sedangkan pada eubacteria fosfolipidnya linear (tanpa rantai samping).

5. Perbedaan filum

Archaebacteria memiliki 5 filum utama, yakni Crenarchaeota, Euryarchaeota, Korarchaota, Nanoarchaeota, dan Thaumarchaeota. Sedangkan eubacteria memiliki 5 filum utama, yakni Proteobacteria, Chlamydia, Spirochetes, Cyanobacteria, dan Firmicutes.

6. Perbedaan kodon inisiasi

Pada proses translasi dalam sintesa protein archaebacteria, asam amino pertama atau start codon mengkode metionin. Sementara itu, pada eubacteria, asam amino metionin mengalami modifikasi, disebut formil metionin.

7. Perbedaan jumlah RNA Polimerase

RNA polimerase adalah enzim yang berperan dalam sintesis RNA. Enzim ini mengkatalisis atau mempercepat reaksi pembentukan RNA. Pada archaebacteria terdapat beberapa jenis RNA polimerase, sedangkan pada eubacteria hanya ada 1 jenis RNA polimerase.

8. Perbedaan keberadaan spesies patogen

Sebagian kecil jenis eubacteria merupakan bakteri patogen, artinya dapat menyebabkan penyakit. Contohnya Salmonella typhi yang menyebabkan penyakit demam tifoid. Sementara itu, hingga saat ini belum ada jenis archaebacteria yang telah teridentifikasi menyebabkan penyakit.

9. Perbedaan sensitivitas terhadap antibiotik

Bakteri dari jenis Eubacteria diketahui di antaranya merupakan bakteri patogen. Bakteri patogen ini dapat diatasi dengan menggunakan antibiotik. Namun, ilmuwan meneliti bahwa Archaebacteria tidak sensitif terhadap jenis antibiotik yang diperuntukkan untuk membunuh bakteri, melainkan sensitif terhadap antibiotik yang dibuat untuk membunuh organisme eukariotik.

 10. Perbedaan kemampuan membentuk endospora

Pada kondisi lingkungan yang mengancam keberlangsungan hidup bakteri, beberapa jenis bakteri dari Kingdom Eubacteria mampu memproduksi endospora, yakni struktur kuat yang mengelilingi dinding sel bakteri dan berfungsi sebagai pelindung. Pada Kingdom Archaebacteria sendiri, belum ditemukan jenis bakteri yang mampu memproduksi struktur ini.

SUMMARY: Archaebacteria dan eubacteria adalah dua kingdom berbeda yang dibedakan atas beberapa segi, yakni perbedaan habitat, dinding sel, membran sel, filum, kodon inisiasi, jumlah RNA polimerase, sifat patogen, sensitivitas terhadap antibiotik, dan kemampuan membentuk endospora.

0 Comment:

Post a Comment

/>