Laporan Praktikum Hortikultura: Cangkok Kerat dan Cangkok Belah

Daftar Isi

TUJUAN PRAKTIKUM

  1. Mampu terampil membuat cangkokan metode kerat pada berbagai tanaman.
  2. Mampu melakukan pemindahan dan penanaman serta pemeliharaan hasil cangkokan.


DASAR TEORI

    Cangkok merupakan salah satu teknik budidaya tumbuhan secara vegetatif buatan. Vegetatif buatan pada tumbuhan adalah metode perkembangbiakan tumbuhan secara tidak kawin pada tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia atau dengan bantuan manusia. Mencangkok adalah mengupayakan tumbuhnya akar dari cabang atau ranting yang tumbuh. Cangkok dilakukan dengan membuang floem sementara xilem tetap dipertahankan sehingga zat-zat makanan akan menumpuk di tempat karatan atau yang telah dibuang floemnya. Dengan demikian dari daerah kupasan akan tumbuh akar tanaman. Tujuan dari mencangkok adalah untuk mengombinasikan kualitas terbaik dari spesies atau variates yang berbeda dalam sebuah tanaman tunggal (Kanedi dan Zulita, 2011).

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan pencangkokan antara lain (Adinugraha et al., 2007:

  1. Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan sehingga akan membantu dalam menjaga kelembapan media hingga berakar.
  2. Pengambilan cangkok dilakukan setelah cangkok berumur 2-3 bulan. Pemotongan cangkok menggunakan gergaji kemudian diturunkan secara hati-hati. Cangkok yang terlalu panjang dipotong sebagian dan daunnya dikurangi untuk mencegah terjadinya penguapan berlebih.
  3. Cangkok yang telah dipisahkan dari pohon induknya segera ditanam (aklimatisasi) pada media campuran tanah dengan kompos/pupuk kandang (3:1). Kegiatan ini dilakukan di persemaian yang diberi naungan dengan intensitas cahaya lebih dari 50%. Pemeliharaan cangkok di persemaian dilakukan sampai bibit siap ditanam di lapangan. Umumnya setelah 3 bulan, cangkok telah memiliki perakaran yang kompak dan siap dipindahkan ke lapangan.
  4. Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak, karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut.

    Keunggulan cangkok adalah teknik ini mudah dilakuakn dan tingkat keberhasilannya termasuk tinggi. Selain itu, tanaman yang dihasilkan dapat mewarisi 100% sifat pohon induknya. Namun, tanaman hasil cangkok memiliki kelemahan, yaitu percabangannya tidak lebat dan tidak kompak, serta produktivitas buahnya terbatas. Selain itu, tanaman hasil cangkok tidak memiliki sistem perakaran yang kuat karena tidak memiliki akar tunggang dan serabut akarnya tidak rimbun. Akibatnya, tanaman mudah roboh saat tertiup angin kencang dan tidak kuat menghadapi kekeringan saat musim kemarau (Redaksi Agromedia, 2007).

    Cangkok sangat cocok dilakukan pada tanaman buah-buahan yang batangnya berkayu seperti mangga, jeruk, jambu biji, jambu air, belimbing manis, lengkeng, serta tanaman hias seperti bugenvil, mawar, dan kemuning. Sementara itu, dengan cara yang berbeda, beberapa tanaman tidak berkayu seperti salak, pepaya, dan beberapa jenis tanaman hias seperti dieffenbachia dan aglonema juga dapat diperbanyak dengan cangkok (Redaksi Agromedia, 2007).

 

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

    Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi pohon mangga dan pepaya, plastik bening, media, tali rafia, bilah bambu, ekstrak bawang merah, dan air.


B. Prosedur Kerja

Cangkok kerat (mangga Mangifera indica)

  1. Dipilih pohon induk dan cabangnya yang baik untuk dicangkok.
  2. Kulit cabang pada salah satu buku dikupas sepanjang ±7 cm.
  3. Media diratakan di atas plastik lalu dibalut pada cabang yang telah dikupas kulitnya.
  4. Kedua ujung plastik berisi media diikat menggunakan tali rafia.
  5. Dibuat beberapa lubang pada plastik dan diberi air.
  6. Cangkokan disiram secara teratur sambil diamati perkembangannya.

Cangkok belah (pepaya Carica papaya)

  1. Dipilih pohon induk dan cabang yang baik untuk dicangkok.
  2. Cabang dibelah dari arah bawah ke atas (±5cm) lalu disisipkan bilah bambu yang telah diolesi bawang merah.
  3. Daerah belah dibungkus dengan media pada plastik dan diikat kedua ujungnya.
  4. Dibuat lubang pada plastik dan disiram secara teratur.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

    Cangkok merupakan suatu metode perbanyakan tanaman dengan cara merangsang timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam kembali sebagai tanaman baru. Dalam praktikum dilakukan 2 cara mencangkok, yakni cangkok kerat pada pohon mangga dan cangkok belah pada pohon pepaya. Cangkok kerat dilakukan terhadap tumbuhan yang kulitnya mudah dikupas seperti pada mangga sedangkan cangkok belah dilakukan terhadap tumbuhan yang kulitnya sulit dikupas seperti pada pohon pepaya. Namun, prinsip kedua metode cangkok ini adalah sama, yakni membuat sayatan pada cabang pohon lalu dibalut dengan media tanah. Perlakuan tersebut menyebabkan distribusi nutrisi hasil fotosintesis menjadi terhambat, dengan demikian nutrisi akan menumpuk di bagian sayatan dan dimanfaatkan dalam pembentukan akar. Adapun berdasarkan pengamatan terakhir, cangkok yang berhasil tumbuh adalah cangkok belah pada pepaya, ditandai dengan terbentuknya akar serabut yang menjalar keluar dari lubang-lubang pada plastik. Sementara itu, tidak ditemukan adanya pertumbuhan akar dari hasil cangkok kerat pada pohon mangga, melainkan ranting yang dicangkok mengalami layu yang diamati dari warna daun yang menjadi kering dan berwarna coklat. Menurut Satria (2012), kegagalan cangkok dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain media cangkok yang terlalu basah, faktor genetik tanaman, dan faktor lingkungan seperti manusia, hewan, dan kondisi alam.

 

DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha, H.A., Pudjiono, S., dan Herawan, T., 2007. Teknik Perbanyakan Vegetatif Jenis Tanaman Acacia mangium. INFO TEKNIS, 5(2), pp.1-6.

 

Kanedi, I. dan Zulita, L.N., 2011. Perangkat Ajar dan Materi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu Menggunakan 3ds MAX. Jurnal Media Infotama, 7(1), pp.19-36.

 

Redaksi Agromedia, 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. Agromedia Pustaka, Jakarta.

 

Satria, M., 2012. Pengaruh Pemberian Macam Media dan ZPT terhadap Pertumbuhan Cangkok Tanaman Salak Lokal Tawangmangu (Salacca zalacca (Gaertner) Voss.). Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.


 

Tidak untuk disalin! 
Artikel ini dibagikan untuk memberi contoh dan menginspirasi:)

0 Comment:

Post a Comment

/>