Plastida - Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, Letak, dan Gambar

Daftar Isi

Plastid adalah organel yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan alga. Fungsi plastida pada sel adalah untuk melaksanakan fotosintesis dan menyimpan cadangan makanan.

Plastida mengandung DNA sehingga merupakan organel semiotonom, artinya dapat bekerja secara mandiri, misalnya menyintesa proteinnya sendiri untuk menjalankan fungsinya. Secara umum, plastida terbagi atas 3 jenis, yakni kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas adalah plastida fotosintetik sedangkan kromoplas dan leukoplas adalah plastida non-fotosintetik. Perbedaan antara leukoplas, kromoplas, dan kloroplas akan Anda pelajari di artikel kali ini.


kloroplas, kromoplas, leukoplas
Jenis-jenis plastida
(sumber gambar)


1. KLOROPLAS

Kloroplas adalah jenis plastida yang paling dikenal. Kloroplas memiliki warna hijau sebab mengandung klorofil. Fungsi kloroplas pada sel tumbuhan adalah untuk melaksanakan fotosintesis dengan bantuan pigmen klorofil. Kloroplas ditemukan pada semua jaringan dan organ fotosintetik. 
Kloroplas terdiri atas 2 buah sistem membran. Membran luar memiliki struktur yang halus sedangkan membran dalam membentuk lipatan. Lipatan membran dalam kloroplas membentuk struktur yang disebut tilakoid. Tumpukan tilakoid disebut sebagai granum (jamak: grana). Di luar tilakoid terdapat stroma dalam wujud cair yang mengisi ruang di dalam kloroplas. Reaksi terang terjadi di tilakoid, sementara itu, reaksi gelap terjadi di stroma. 
Berkaitan dengan kloroplas, dikenal beberapa jenis plastida lainnya, yaitu proplastida, etioplast, dan gerontoplas. Proplastida adalah bentuk awal dari semua jenis plastida. Proplastida terletak pada bagian tumbuhan yang masih muda yang tersusun atas sel-sel meristematik. Ketika ada cahaya, proplastida yang mengandung klorofil akan berkembang menjadi kloroplas. Namun, ketika tidak ada cahaya, proplastida akan berkembang menjadi etioplast. Mungkin Anda tidak asing dengan istilah etiolasi, yakni kondisi di mana tumbuhan tumbuh sangat cepat dalam keadaan gelap atau tanpa cahaya. Bagian tumbuhan yang mengalami etiolasi akan tampak berwarna pucat, warna ini timbul sebab akumulasi etioplast yang tidak memiliki warna. Namun, ketika etioplast terpapar oleh cahaya, maka etioplast dapat berkembang menjadi kloroplas. Selain berasal dari proplastida dan etioplast, kloroplas juga dapat berasal dari kromoplas.
Ketika tumbuhan menua, kloroplas akan terurai membentuk gerontoplast. Jadi, pada dasarnya gerontoplast adalah kloroplas yang telah menua. Gerontoplast mengontrol penguraian organel fotosintetik pada proses penuaan.
INTISARI: Kloroplas menjalankan proses fotosintesis dengan bantuan pigmen klorofil. Dalam kloroplas terjadi reaksi terang dan reaksi gelap. Tepatnya, reaksi terang terjadi di tilakoid sedangkan reaksi gelap terjadi di stroma. Kloroplas berasal dari diferensiasi proplastida, etioplast, dan kromoplas. Kloroplas yang menua akan membentuk gerontoplast.

2. KROMOPLAS

Kromoplas mengandung karotenoid sehingga menampakkan warna kuning, oranye, atau merah. Fungsi kromoplas adalah menyintesa sekaligus menyimpan zat karotenoid yang terletak di bunga, buah, dan di daun atau akar tertentu, misalnya pada wortel. Fungsi utama zat karotenoid adalah untuk menarik perhatian organisme penyerbuk.
Kromoplas berasal dari proplastida atau kloroplas. Kloroplas dapat berdiferensiasi kembali menjadi kromoplas ketika terjadi degradasi pada proses pematangan. Proses ini tak lain melibatkan perubahan fisiologis dan biokimiawi. Diferensiasi menjadi kromoplas ini sangat penting, terutama untuk menentukan waktu panen.
INTISARI: Warna kromoplas adalah kuning, oranye, atau merah sebab mengandung karotenoid. Fungsi kromoplas adalah untuk menyintesa sekaligus menyimpan karotenoid yang umumnya terletak di bunga dan buah. Zat karotenoid ini penting dalam menentukan waktu panen. Kromoplas adalah jenis plastida hasil diferensiasi proplastida atau kloroplas.

3. LEUKOPLAS

Plastida yang tidak mengandung pigmen/zat warna adalah leukoplas. Leukoplas berasal dari diferensiasi proplastida. Leukoplas mengandung pati, lipid atau minyak, dan protein. Kandungan ini membagi leukoplas menjadi 3 jenis bagian, sebagai berikut:

a) Amiloplas

Amilo/amilum artinya pati. Dari arti kata tersebut dapat dipahami bahwa amiloplas berfungsi untuk menyintesa dan menyimpan pati. Amiloplas mengakumulasi pati di akar, umbi, kotiledon, dan endosperma sebagai cadangan makanan. 
Di samping fungsi di atas, disebutkan pula bahwa amiloplas berperan dalam gravitropisme dan produksi enzim yang berperan untuk asimilasi nitrogen.

b) Elaioplas

Elaioplas adalah jenis leukoplas yang menyintesa dan memetabolisis lipid dan minyak. Elaioplas dapat ditemukan di lapisan sel dari anther (kepala sari) yang mengelilingi serbuk sari. Di samping itu, elaioplas juga dapat ditemukan pada biji tumbuhan.

c) Proteinoplas

Dari namanya, dapat dipahami bahwa fungsi proteinoplas adalah untuk menyintesa dan menyimpan protein. Jenis plastida ini dapat ditemukan pada biji tumbuhan.
INTISARI: Ciri leukoplas adalah tidak memiliki warna dan ditemukan pada jaringan yang tidak melaksanakan fotosintesis. Berdasarkan kandungannya, leukoplas dibagi atas 3 jenis, yakni amiloplas (menyimpan pati), elaioplas (menyimpan lipid/lemak), dan proteinoplas (menyimpan protein).

 

SUMMARY: Plastida adalah organel semiotonom dalam tumbuhan dan alga yang berfungsi untuk menjalankan fotosintesis dan sebagai penyintesa serta penyimpan cadangan makanan. Secara garis besar, plastida terbagi atas 3, yakni kloroplas yang merupakan plastida fotosintetik, serta kromoplas dan leukoplas yang merupakan plastida fotosintetik. Kloroplas memiliki warna hijau karena mengandung klorofil untuk menjalankan proses fotosintesis. Kromoplas memiliki warna kuning, oranye, atau merah sebab menyintesa dan menyimpan karotenoid. Leukoplas tidak memiliki warna dan terbagi atas 3 jenis berdasarkan kandungannya, yakni leukoplas yang menyimpan pati (amiloplas), leukoplas yang menyimpan lipid/lemak (elaioplas), dan leukoplas yang menyimpan protein (proteinoplas).


REFERENSI ARTIKEL

Mulyani, S., 2019, Anatomi Tumbuhan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sadali, N.M., Sowden, R.G., Ling, Q. & Jarvis, R.P., 2019, Differentiation of Chromoplasts and Other Plastids in Plants, Plant Cell Reports, 38(7), pp.803-818.

Wise, R.R., 2016, Plastids: The Anabolic Factories of Plant Cells, Encyclopedia of Cell Biology, Academic Press, Netherlands.

Wise, R.R., 2006, The Diversity of Plastids Form and Function, Springer, Netherlands.

0 Comment:

Post a Comment

/>