Daftar Isi
DASAR TEORI
Metode cawan gores: (a) Goresan T; (b) Goresan kuadran; (c) Goresan radian, (d) Goresan sinambung |
PROSEDUR KERJA
A. Pemurnian Bakteri
- Dibuat media EMBA dan CCA lalu disterilisasikan menggunakan otoklaf.
- Media yang telah jadi dituang ke dalam cawan petri lalu didiamkan hingga padat.
- Isolat dari media EMBA yang telah tumbuh sebelumnya diinokulasikan menggunakan metode gores kuadran ke media EMBA yang baru, begitupun isolat dari media CCA diinokulasikan ke media CCA yang baru dengan metode yang sama.
- Setelah inkubasi selama 1 × 24 jam, diamati koloni yang tumbuh pada keempat media.
B. Pembuatan Stok Bakteri
- Dibuat media NA.
- Media NA yang telah homogen dituang ke dalam tabung reaksi kemudian disterilisasikan menggunakan otoklaf.
- Media yang telah steril diposisikan agar miring dan didiamkan hingga padat.
- Isolat bakteri berwarna hijau metalik dari media yang telah tumbuh sebelumnya diinokulasikan ke media agar miring menggunakan metode gores sinambung. Kultur lalu diinkubasi selama 1 x 24 jam.
- Kultur disimpan di dalam kulkas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemurnian Bakteri Escherichia coli
Gambar 1. Hasil gores E. coli pada media EMBA dan CCA |
Dalam praktikum, dilakukan pemurnian bakteri E. coli menggunakan metode gores kuadran. Tujuan dilakukannya pemurnian adalah untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran (Sabbathini et al., 2017). Pada metode gores kuadran, dilakukan dengan 4 kali penggoresan. Daerah pertama merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel bakteri. Goresan selanjutnya dilakukan dengan menarik ujung dari penggoresan sebelumnya sehingga jumlah koloni semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal. Hal ini didukung oleh Sanders (2012) yang mengatakan bahwa dengan metode gores, sel bakteri akan tersebar di permukaan media. Setelah inkubasi, maka sel-sel yang terpisah tersebut akan tumbuh membentuk koloni-koloni yang dapat diamati secara langsung.
Adapun media yang
digunakan dalam proses pemurnian adalah dengan menggunakan media EMBA dan CCA.
EMBA adalah media selektif yang akan menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif
sehingga dapat mendeteksi bakteri E. coli
yang merupakan bakteri Gram-negatif (Wahdiniati et al., 2016). Uji positif adanya bakteri E. coli dalam media EMBA ditandai dengan terbentuknya koloni dengan
kemilau hijau metalik. Menurut Hardiati et
al. (2018), warna tersebut timbul akibat adanya aktivitas fermentasi
laktosa dan sukrosa pada media EMBA. Begitupun pada media CCA sebagai media
selektif di mana kandungan kromogen Salmon-GAL
dan X-β-D-glucuronida yang akan dipecah
oleh enzim β-galactoside dan β-glucuronidase yang dihasilkan oleh
bakteri E. coli (Grasso et al., 2000). Disebutkan bahwa enzim β-glucuronidase hanya terdapat pada
bakteri E. coli, Shigella, dan Salmonella
sehingga dapat menjadi indikator adanya bakteri coliform jenis E. coli (Rice et al., 1990). Isolat murni yang diperoleh selanjutnya akan
disimpan sebagai stok dalam agar miring.
B. Pembuatan Stok Bakteri Escherichia coli
Pada pembuatan stok,
isolat dari kultur E. coli yang telah
ditumbuhi sebelumnya diinokulasikan ke media NA miring. Tujuan dibuatnya stok
bakteri murni adalah sebagai persiapan uji penelitian lebih lanjut (Suhaeni dan
Syakur, 2016), dalam hal ini adalah praktikum karakterisasi. Stok bakteri dapat
langsung digunakan untuk uji atau bila tidak digunakan, dapat disimpan dalam
lemari pendingin dengan dilakukan peremajaan setiap dua minggu sekali (Dewi,
2010). Menurut Machmud (2001), pada kondisi penyimpanan yang sesuai, laju
metabolisme bakteri akan menurun hingga sekecil mungkin namun tetap
mempertahankan viabilitasnya. Dalam agar miring yang tertutup rapat, bakteri
dapat bertahan hidup dengan baik dalam suhu ruang maupun di kulkas.
Dewi, F.K., 2010. Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia, Linnaeus) terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar. Skripsi. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Grasso, G.M., M.L. Sammarco, G. Ripabelli,
& I. Fanelli, 2000. Enumeration of Escherichia coli and Coliforms in Surface Water By Multiple
Tube Fermentation and Membrane Filter Methods. Microbios, 103(1), pp.119-125.
Hardiati, A., Safika, & Pasaribu, F.H.,
2018. Antibiotics Resistance Patterns of Escherichia
coli Isolated from Poultry in West Java. Proc. of the 20th FAVA CONGRESS & The 15th KIVNAS PDHI, Bali
Nov 1-3, pp.113-115.
Machmud, M., 2001. Teknik
Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Buletin AgroBio, 4(1), pp.24-32.
Rice, E.W., Allen, M.J.,
& Edberg, S.C., 1990. Efficacy of β-Glucuronidase
Assay for Identification of Escherichia
coli by the Defined-substrate Technology. Applied and Environmental Microbiology, 56(5), pp.1203-1205.
Sabbathini, G.C. &
Pujiyanto, S., 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Genus Sphingomonas dari Daun Padi (Oryza sativa) di Area Persawahan
Cibinong. Jurnal Akademika Biologi, 6(1), pp.59-64.
Sanders, E.R., 2012.
Aseptic Laboratory Techniques: Plating Methods. JoVE (Journal of Visualized Experiments), (63), p.e3064.
Suhaeni, S. & Syakur,
A., 2016. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Dangke Asal Kabupaten
Enrekang Sulawesi Selatan. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 4(2), pp.79-83.
Tidak untuk disalin!
Artikel ini dibagikan untuk memberi contoh dan menginspirasi:)
0 Comment:
Post a Comment