Daftar Isi
DASAR TEORI
Escherichia coli merupakan bakteri
Gram-negatif berbentuk batang yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm,
lebar 0,4-0,7 μm dan bersifat anaerob fakultatif. Bentuk koloni E. coli adalah bundar cembung dan halus
dengan tepi yang rata. Pertumbuhan E.
coli optimum pada suhu 37 °C dan termasuk ke dalam bakteri
heterotrof yang memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena
tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. E. coli adalah flora normal usus yang
berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen pigmen empedu,
asam-asam empedu, dan penyerapan zat-zat makanan. Namun ecoli juga dapat
ditemukan di alam terbuka. Jika terjadi pencemaran (umumnya pencemar organik
yang ditandai dengan BOD tinggi), tanah menjadi media pertumbuhan yang baik
untuk bakteri ini dan menyebabkan peningkatan konsentrasi E. coli di dalam tanah. Dengan demikian, konsentrasi E. coli yang menjadi indikasi masuknya
kontaminan fekal di lingkungan.
Dalam
mengisolasi E. coli, maka dapat
digunakan media EMBA dan CCA. Pada media EMBA, hasil positif ditandai dengan
tumbuhnya koloni berwarna hijau metalik. Sedangkan pada media CCA, tumbuhnya E. coli ditandai dengan terbentuknya
koloni berwarna biru gelap atau ungu. Namun pada bakteri koliform lainnya,
dapat pula membentuk koloni berwarna kemerahan hingga merah.
PROSEDUR KERJA
- Media EMBA dituang ke dalam cawan petri, didiamkan hingga padat.
- Sebanyak 0,2 mL media LB seri A yang merupakan media paling keruh dari ketiga seri dalam praktikum sebelumnya diambil menggunakan spuit dan ditabur ke atas media EMBA yang telah padat.
- Media LB diratakan menggunakan batang L.
- Langkah 1-3 diulangi untuk media tumbuh CCA.
- Media kultur EMBA dan CCA diinkubasi selama 1×24 jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
Media
EMBA merupakan media selektif karena kandungan metilen biru pada media bisa menghambat
pertumbuhan bakteri Gram-positif. Selain itu, gula yang terkandung di dalam
media, yakni sukrosa dan laktosa merupakan substrat yang bisa difermentasi oleh
sebagian besar bakteri Gram-negatif, terutama bakteri golongan coliform. Oleh
karena itu, media EMBA dapat menjadi indikator adanya bakteri coliform (Juwita et al., 2014). Adapun dari praktikum
isolasi Escherichia coli yang telah
dilakukan, didapatkan hasil kultur sebagai berikut.
Gambar 1. Pertumbuhan Escherichia coli pada media EMBA |
Pada
permukaan media tampak koloni-koloni dengan warna hijau metalik,
mengindikasikan telah tumbuhnya bakteri coliform. Hal ini didasarkan pada
penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih et
al. (2016) di mana hasil streak
sampel pada media EMBA menumbuhkan koloni-koloni berwarna hijau metalik. Dugaan
E. coli tersebut dipertegas dengan
dilakukannya pewarnaan Gram, maka hasil identifikasi menunjukkan ciri bakteri E. coli.
Penelitian
yang sama juga dilakukan oleh Juwita et
al. (2014) dalam mendeteksi kandungan E.
coli pada sampel. Dikemukakan bahwa kandungan laktosa pada media EMBA akan
menyebabkan bakteri Gram-negatif tumbuh terdiferensiasi berdasarkan sifatnya
sehingga memproses laktosa. Fermentasi laktosa oleh coliform akan menghasilkan
asam sehingga indikator eosin Y berubah warna dari bening menjadi koloni
berwarna ungu gelap dengan kilap logam atau hijau metalik.
2. Media Chromogenic Coliform Agar (CCA)
Chromogenic Coliform Agar (CCA)
merupakan media yang digunakan untuk deteksi dan enumerasi bakteri coliform
yang terkandung di dalam sampel makanan dan air (Pay & Scopes, 2017).
Kandungan Tergitol-7 pada media CCA akan menghambat pertumbuhan bakteri
Gram-positif maupun bakteri Gram-negatif, namun tidak memiliki efek pada sel E. coli maupun bakteri enterik lainnya (Antunes
et al., 2018. Pada media ini, koloni E. coli akan berwarna biru tua atau
violet sedangkan bakteri coliform lainnya akan berwarna merah muda hingga merah
(Pay & Scopes, 2017). Dari hasil kultur mikroba pada media CCA yang telah
dilakukan, maka didapatkan koloni sebagai berikut.
Gambar 2. Pertumbuhan Escherichia coli pada media CCA |
Pada
Gambar 2., tampak koloni berwarna biru tua pada permukaan media.
Warna koloni ini disebabkan oleh adanya reaksi enzimatis yang dilakukan oleh
bakteri coliform. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Grasso
et al. (2000) yang menyatakan bahwa
bakteri coliform menghasilkan enzim ß-D-galactosidase
dan enzim ß-D-glucuronidase. ß-D-galactosidase dapat memecah substrat
Salmon-GAL (6-chloro-3-indoxyl-ß-D-galactopyranoside),
menghasilkan warna merah muda hingga merah yang merupakan warna koloni
coliform. Di samping itu, ß-D-glucuronidase
memecah substrat X-ß-D-glucuronide (5-bromo-4-chloro-3-indoxyl-ß-D-glucuronide).
Kombinasi pemecahan Salmon-GAL dan X-ß-D-glucuronide
akan menghasilkan koloni berwarna biru tua (Perry & Freydiere, 2007).
Selain koloni berwarna biru tua, tampak pula koloni berwarna merah muda. Telah
disebutkan sebelumya oleh Pay & Scopes (2017) bawa koloni berwarna merah
muda hingga merah merupakan bakteri coliform selain jenis E. coli, yakni bakteri coliform yang hanya dapat memecah substrat
Salmon-GAL namun tidak dapat memecah X-ß-D-glucuronide
oleh ketiadaan enzim ß-D-glucuronidase.
Antunes, G.A., J.A.C.D. Gandra, & E.A.
Moreira, 2018. Chromocult Coliform Agar and Duplex PCR Assays as Methodologies
for Tracking Escherichia coli K12 in
Industrial Biotechnological Processes. Journal
of Applied Pharmaceutical Science, 8(3), pp.126-132
Grasso, G.M., M.L. Sammarco, G. Ripabelli,
& I. Fanelli, 2000. Enumeration of Escherichia
coli and Coliforms in Surface Water By Multiple Tube Fermentation and
Membrane Filter Methods. Microbios, 103(1),
pp.119-125.
Juwita, U., Y. Haryani, & C. Jose,
2014. Jumlah Bakteri Coliform dan Deteksi Escherichia
coli pada Daging Ayam di Pekanbaru. JOM
FMIPA, 1(2), pp.48-55.
Pay, H. & E. Scopes, 2017. Application Note: Thermo Scientific
Chromogenic Coliform Agar (ISO) Demonstrates Superior Detection of Coliforms
from Waters with Low Bacterial Numbers. Thermo Fisher Scientific, Inc.,
Waltham.
Perry, J.D. & A.M. Freydiere, 2007.
REVIEW ARTICLE: The Application of Chromogenic Media in Clinical Microbiology. Journal of Applied Microbiology, 103(1),
pp.2046-2055.
Widyaningsih, W., Supriharyono, & N.
Widyorini, 2016. Analisis Total Bakteri Coliform di Perairan Muara Kali Wiso
Jepara. Diponegoro Journal Of Maquares, 5(3),
pp.157-164
Tidak untuk disalin!
Artikel ini dibagikan untuk memberi contoh dan menginspirasi:)
0 Comment:
Post a Comment