Daftar Isi
Jaringan epitel adalah lapisan sel yang menutupi permukaan luar maupun permukaan dalam pada tubuh hewan dan manusia. Fungsi jaringan epitel adalah sebagai pelindung, absorpsi, sekresi, ekskresi, dan untuk mendeteksi rangsangan. Jaringan epitel terdiri atas beberapa jenis yang tiap struktur beserta letaknya dipengaruhi oleh fungsi jaringan epitel itu masing-masing. Penjelasan secara lebih detail telah diuraikan pada artikel mengenai macam-macam jaringan epitel sebagai berikut.
Secara garis besar, terdapat 3 bentuk jaringan epitel, yakni epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Masing-masing bentuk jaringan epitel tersebut terbagi lagi menjadi ada yang selapis, adapula yang terdiri atas beberapa lapis. Sebagai tambahan, terdapat jaringan epitel yang terspesialisasi dalam ciri khusus, di antaranya ada yang mengandung keratin, adapula yang ketebalannya dapat berubah-ubah tergantung kondisi tertentu.
1. Epitel pipih selapis
Gambar epitel pipih selapis |
Epitel pipih selapis disebut juga epitel skuamosa sederhana. Ciri epitel pipih selapis adalah terdiri atas selapis sel yang selnya pipih, tipis, dan mudah ditembus. Epitel pipih selapis berperan dalam pertukaran materi secara difusi. Dengan fungsi tersebut, epitel pipih selapis dapat ditemukan pada pembuluh darah sebagai tempat pertukaran nutrisi atau alveolus yang menjadi tempat pertukaran udara.
2. Epitel pipih berlapis
Gambar epitel pipih berlapis |
Jika epitel pipih selapis terdiri atas satu lapis sel saja, epitel pipih berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel jaringan epitel berlapis mampu beregenerasi secara cepat. Sel baru hasil pembelahan di bagian basal akan mendorong dan menggantikan sel yang telah tua, rusak, atau terkikis. Strukturnya yang berlapis dan sifatnya yang cepat beregenerasi menjadikannya memiliki fungsi utama sebagai pelindung. Epitel pipih berlapis banyak terdapat pada pada permukaan yang mudah terkena abrasi seperti lapisan kulit terluar, mulut, anus, dan vagina.
3. Epitel kubus selapis
Gambar epitel kubus selapis |
Epitel kubus selapis terdiri atas selapis sel yang selnya berbentuk kubus atau dadu. Jaringan ini terspesialisasi untuk mengadakan sekresi misalnya sekresi hormon. Epitel pipih selapis terdapat pada tubulus ginjal dan berbagai kelenjar seperti kelenjar tiroid dan kelenjar ludah.
4. Epitel kubus berlapis
Gambar epitel kubus berlapis |
Epitel kubus berlapis terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun lebih dari 1 lapis. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan sekresi. Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada kelenjar seperti kelenjar keringat dan mamari.
5. Epitel silindris selapis
Gambar epitel silindris selapis |
Epitel silindris selapis disebut juga epitel kolumnar sederhana. Ciri-ciri jaringan epitel silindris berlapis adalah memiliki sel berukuran besar dan tinggi, seperti silindris atau kolom. Nukleus epitel silindris selapis umumnya terletak lebih dekat ke bagian basal jaringan. Fungsi epitel silindris selapis adalah untuk sekresi dan absorpsi. Epitel silindris selapis terdapat pada usus halus. Beberapa epitel silindris selapis juga memiliki silia pada bagian apikal yang berfungsi untuk membantu pergerakan mukus atau partikel tertentu, disebut epitel silindris selapis bersilia.
6. Epitel silindris berlapis
Gambar epitel silindris berlapis |
Epitel silindris berlapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris yang tersusun berlapis-lapis. Fungsi jaringan epitel ini adalah sebagai pelindung dan untuk sekresi, biasanya ditemukan di uretra pada saluran reproduksi pria, faring, atau konjungtiva.
7. Epitel silindris berlapis semu
Gambar epitel berlapis semu |
Epitel silindris berlapis semu memiliki sel yang tinggi dan letak nukleusnya bervariasi, oleh karena tampak seperti tersusun oleh lebih dari 1 lapis sel. Fungsi epitel silindris berlapis semu adalah untuk sekresi mukus. Di samping itu, jenis epitel ini memiliki silia pada bagian apikal dan berfungsi untuk membantu pergerakan mukus serta memerangkap partikel asing. Epitel silindris berlapis banyak terdapat pada saluran respirasi.
8. Epitel transisional
Gambar epitel transisional |
Epitel transisional disebut juga jaringan uroepitel. Epitel transisional adalah epitel yang mengalami perubahan pada ketebalannya selnya, tergantung pada kondisi tertentu. Misalnya, epitel transisional pada kandung kemih berfungsi untuk mengatur ukuran kandung kemih. Ketika kandung kemih terisi, sel akan meluas/melebar sehingga lapisan sel akan menjadi lebih tipis. Epitel transisional terdapat pada sistem urinaria, khususnya kandung kemih, ureter, dan uretra.
9. Epitel terkeratinisasi
Gambar epitel terkeratinisasi (sumber gambar) |
Epitel ini merupakan epitel pipih berlapis yang sebagian besar lapisan terluarnya mengalami kematian sel, artinya selnya kehilangan nukleus dan sitoplasma. Sebagai gantinya, sel ini mengalami spesialisasi dengan mengandung zat keratin, yakni jenis protein yang keras, tahan air, tidak dapat ditembus, dan bersifat kering. Sifat ini menyebabkan jenis epitel ini memiliki fungsi sebagai pelindung, terutama untuk mencegah evaporasi sel di bawahnya. Epitel dengan keratin terletak pada kulit, misalnya pada epidermis telapak tangan dan kaki.
SUMMARY: Secara garis besar, jaringan epitel hewan terdiri atas epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Selanjutnya terdapat jaringan yang selnya terdiri atas satu lapis sel saja, adapula yang tersusun berlapis. Di samping itu, terdapat jaringan epitel yang terspesialisasi seperti memiliki silia, memiliki lapisan semua, atau mengalami keratinisasi. Fungsi jaringan epitel adalah sebagai pelindung, absorpsi, sekresi, eksresi, dan untuk deteksi rangsangan.
REFERENSI ARTIKEL
Rad, A., 2020, Stratified Epithelium. KenHub.
Campbell, N.A., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky,
P.V., & Reece, J.B., 2017, Biology, 11th Ed, Pearson Education Inc., New
York.
Molnar, C. & Gair, J., 2021, 14.2: The Animal Body: Basic Form and
Function, Concepts of Biology - 1st Canadian Edition, BCcampus Open Education,
Victoria B.C. Columbia.
0 Comment:
Post a Comment